Kamis, 27 Januari 2011

PENGAPURAN TULANG

Osteoarthritis (pengapuran) Atau Osteoporosis (tulang keropos) ?


Kedua istilah tersebut dan gejala penyakitnya seringkali dicampuradukkan. Keduanya memang sama-sama mengacu pada penyakit tulang, sama-sama sering dijumpai pada kaum wanita usia > 50 tahun (atau post menopause) serta sama-sama merupakan penyakit menahun yang sulit untuk disembuhkan seperti sediakala. Lalu kalau pinggang atau lutut Anda sering sakit apakah itu gejala pengapuran atau tulang keropos, atau bisa jadi dua-duanya ?



Osteoarthritis (OA) atau pengapuran adalah penyakit tulang yang menggambarkan kerusakan pada tulang rawan di persendian. Jadi karena proses kerusakannya terjadi pada tulang rawan persendian,maka kelainan dan nyeri yang sering dijumpai terjadi pada sendi-sendi tubuh. Sesuai namanya, terjadi penumpukan zat kapur atau kalsium pada lokasi tulang rawan yang merupakan engsel dari sendi kita. Jadi istilahnya persendian kita aus ditandai dengan tulang rawannya yang rusak dan kemudian kerusakan itu secara alamiah ditutupi mekanisme tubuh dengan menimbun kalsium di tempat itu. Sialnya kalsium yang tertimbun itu merupakan zat yang keras, tidak seluwes si tulang rawan sendi, dan juga bentuknya terkadang tajam-tajam tak beraturan sehingga yang terjadi kemudian adalah nyeri saat sendi digerakkan. Selain itu celah antar sendi menyempit sehingga membatasi gerakan sendi dan menimbulkan kekakuan.



Lain lagi ceritanya tentang osteoporosis atau dikenal sebagai tulang keropos atau kopong. Pada osteoporosis massa yang membentuk tulang sudah berkurang, sehingga tulang dapat dikatakan kopong. Struktur pengisi tulang antara lain berupa senyawa-senyawa kolagen disamping juga kalsium, berfungsi bagaikan semen cor-an nya tulang. Ketika massa ini menjadi berkurang maka tulang menjadi kurang padat sehingga tak kuat menahan benturan ringan sekalipun yang mengenainya, resikonya patah tulang gampang terjadi. Sebagai perbandingan, apabila saya terpeleset di kamar mandi dan pinggul saya menghantam lantai, mungkin yang terjadi kemudian adalah daerah sekitar situ bengkak dan sakit, namun tulangnya tak apa-apa karena massa tulang saya masih oke. Tapi jika yang mengalami hal itu adalah penderita osteoporosis, maka tak anyal lagi terjadi patah tulang setempat, dan hal itu dinamakan fraktur patologis.



Di luar dari mudahnya tulang yang keropos itu mengalami fraktur, tulang yang keropos hampir tak bergejala sama sekali, silent disease. Jadi jika dengkul maupun punggung Anda seringkali kaku dan nyeri, yang lebih rasional untuk dicurigai adalah si OA (pengapuran) bukannya si osteoporosis. Keduanya memang dekat dengan wanita usia post menopause dikarenakan proses metabolisme di tulang memang membutuhkan pengaruh dari hormone estrogen yang lazimnya menurun saat wanita post menopause. Selain itu OA (pengapuran) sendi dipicu pula dengan berbagai trauma menahun pada sendi tersebut seperti misalnya over use saat olahraga (misalnya banyak menimpa para pesenam) maupun jenis trauma minor sekalipun seperti sering nyeletek-nyeletekin jari. Trauma menahun pada sendi akan membuat rawannya mudah aus akibatnya akan terjadi penumpukan kalsium disana (osteofit).



Osteoporosis selain bergantung pada fungsi hormone estrogen juga ditengarai berkaitan dengan stok kalsium yang kurang pada tubuh, misalnya jarang minum susu. Namun yang penting untuk diketahui, puncak massa tulang kita sudah menurun saat kita mulai masuk usia kepala tiga, artinya kita harus sudah memulai menimbun kalsium sejak kita usia pertengahan untuk menjamin saat tua nanti tulang kita masih cukup padat.
Jadi apabila sudah mengalami osteoporosis dan baru memulai minum suplemen tinggi kalsium maupun susu tinggi kalsium, hal tersebut tidak akan banyak faedahnya. Selain pada susu, kalsium yang tinggi juga dapat dijumpai pada ikan-ikan kecil seperti ikan teri. Kalsium dari alamiah memang lebih dianjurkan, sementara suplemen kalsium dosis tinggi dapat menimbulkan beberapa masalah seperti terbentuknya batu saluran kemih serta adanya isu peningkatan risiko stroke dan serangan jantung yang menyertai para wanita usia lanjut yang mengkonsumsi suplemen kalsium secara rutin (sesuai laporan research di Auckland, New Zealand baru-baru ini).



Bagaimana mendeteksi OA maupun osteoporosis?



Mendeteksi OA relatif lebih gampang karena penyakit ini akan menimbulkan kekakuan dan nyeri pada sendi-sendi tertentu, terutama sendi-sendi jari, lutut dan tulang punggung. Yang tersering dewasa ini adalah sendi lutut, karena sesuai dengan proses terbentuknya OA pada sendi yaitu sendi lutut lah yang paling sering mendapatkan trauma menahun, terutama pada mereka yang gemuk. Dengan foto roentgen konvensional kita sudah dapat mendiagnosa adanya OA serta derajadnya. Pada foto akan didapatkan adanya penyempitan celah sendi dengan tepinya yang tak rata dan adanya osteofit (bangunan runcing-runcing). Apabila OA sudah tergolong derajat 3 atau 4 (dua derajad akhir), umumnya sendi tak dapat diselamatkan lagi dengan berbagai obat-obatan. Ortoped (dokter tulang) umumnya akan menganjurkan lutut demikian di reparasi seluruhnya dan digantikan dengan bahan metal buatan, suatu operasi yang dikenal sebagai Total Knee Replacement.



Osteoporosis umumnya tak bergejala dan penilaiannya tak cukup dari hasil roentgen konvensional. Perlu suatu alat khusus yang dinamakan bone densitometri untuk dapat menilai kepadatan massa tulang. Dengan demikian tulang Anda dapat dideteksi sebagai tulang dengan massa yang masih baik, osteopenia (mulai menurun kepadatan massanya) atau malah sudah osteoporosis (keropos). Berbeda dengan OA (pengapuran) yang ujung-ujungnya berupa tindakan bedah, pada osteoporosis(keropos tulang) kita masih mengandalkan berbagai obat-obatan, kecuali jika sudah terjadi fraktur patologis. Obat yang menjadi andalan baru untuk mengatasi osteoporosis adalah bisfosfonat. Sebaiknya bagi Anda yang terutama wanita dan berusia 50 tahun ke atas berhati-hatilah.


Saran jika terkana OA (pengapuran):
-untuk mengurangi nyeri, gunakan obat anti nyeri seperlunya -fisioterapi di instansi rehabilitasi medik dapat dipertimbangkan, disana Anda dapat sekaligus berkonsultasi dengan spesialisnya. Lebih tepat Anda dapat ke pusat rehabilitasi medis yang memiliki DBC Unit-nya (program khusus yang dirancang untuk nyeri pinggang, punggung, leher dan bahu menahun). Salah satunya dapat dijumpai di Rumah Sakit Siloam-Kbn Jeruk, JakartaBrt. -untuk jangka panjng, konsumsi suplemen yang mengandung kondroitin-glukosamin (jika Anda tak memiliki riwayat kencing manis).
-untuk konsultasi, cobalah ke dokter bedah tulang (orthopaed)
-untuk makanan, banyaklah makan makanan yang segar terutama sayuran dan buah -dan tentu saja tetaplah rajin berolahraga, namun dengan perhatian tertentu yaitu olahraga yang tepat adalah jalan cepat, tai chi, sepeda, senam santai.
-Hindari yang menggunakan kekuatan tangan dan bahu berlebih, misalnya tenis, badminton, basket, juga berenang
Memang masalah nyeri yang terkait OA seringkali mengganggu penderita bertahun-tahun tanpa hasil yang signifikan walaupun sudah berobat wara wiri, namun saya berharap Anda masih tetap semangat untuk mencari berbagai upaya rasional dan bersabar tentunya.

Pengapuran sendi (osteoartritis) kian banyak dialami masyarakat, terutama pada orang yang telah berusia lanjut. Karena itu, menurut spesialis penyakit Dr Yoga Kasjmir SpPD-KR dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), berbagai faktor risiko perlu sejak dini dikenali agar bisa melakukan tindak pencegahan penyakit itu

Osteoartritis dimulai dari kerusakan tulang rawan sendi yang antara lain diikuti pertumbuhan osteofit, penebalan tulang subkondral, dan kerusakan ligamen. Pengapuran ini umumnya menyerang sendi penopang tubuh, seperti sendi lutut, panggul, dan sendi jari tangan. Jika tidak segera diobati, penyakit ini bisa menimbulkan kerusakan seluruh organ sendi hingga cacat.
Penderita osteoartritis mengalami gejala klinis antara lain, nyeri sendi, kaku sendi, bengkak sendi, dan tulang berderik. Nyeri sendi merupakan keluhan awal pasien dan akan muncul setelah sendi yang terserang digunakan. Gangguan ini bertambah berat jika sendi digunakan berlebihan dan akan berkurang bila diistirahatkan. ”Jika bertambah parah, nyeri sendi juga muncul saat beristirahat,” katanya.



”Pengapuran sendi paling banyak didapatkan pada tulang belakang, lutut, tangan, dan kaki, serta otot sekitar sendi. Karena rawan sendi aneural, maka nyeri sendi pada osteoartritis berasal dari struktur di luar rawan sendi,” ujar Yoga. Makin bertambah usia, prevalensi penderita pengapuran sendi ini makin meningkat. Sejauh ini penyakit tersebut tidak pernah ditemukan pada anak dan jarang terjadi pada orang dewasa muda.



Faktor risiko yang menimbulkan pengapuran sendi antara lain, kegemukan (obesitas), mobilitas tinggi, densitas massa tulang, hormonal dan penyakit rematik kronik lainnya. Pada sejumlah penelitian terhadap lansia ditemukan, perempuan lebih sering terserang osteoartritis pada lutut, tangan dan kaki jika dibandingkan dengan pria. Sementara pria cenderung mengalami pengapuran sendi pada panggul.
”Selain faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi seperti hormonal dan usia, trauma dan pemakaian sendi berlebihan juga meningkatkan risiko terserang pengapuran tulang pada sendi,” kata Yoga.



Peranan beban mekanik berlebih pada sendi lutut dan panggul akan menimbulkan kerusakan tulang rawan sendi, kegagalan ligamen dan struktur lain untuk menopang badan.
Maka dari itu, pencegahan osteoartritis sebaiknya dimulai sejak dini dengan mengenali faktor risiko penyakit itu dan berlatih fisik secara teratur, seperti bersepeda, berenang, dan senam rematik untuk menguatkan otot quadriceps, dan menghindari penggunaan sendi berlebihan.”Jika terkena osteoartritis, penderita sebaiknya segera berobat disertai terapi fisik secara berkala,” ujar Yoga.

PENGAPURAN TULANG


Bukan Akibat Kelebihan Kalsium
Pengapuran tulang (osteoartritis) selama ini disalahpersepsikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh kelebihan asupan kalsium. Padahal, osteoartritis yang masuk golongan penyakit rematik ini tersebut tidak ada hubungannya dengan konsumsi kalsium yang berlebihan. Osteoartristis timbul akibat gerakan pada sendi yang berlebihan, serta tekanan dari berat badan tubuh seseorang.



"Karena itu, pengapuran tulang banyak terjadi pada orang-orang yang gemuk, terlalu banyak olahraga serta orang-orang yang kesehariannya terlalu lama jongkok, berdiri dan duduk," kata Prof Dr dr Harry Isbagio SpPD-KR dalam percakapan dengan wartawan disela-sela pengukuhannya sebagai Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Jakarta, Sabtu (10/12).
Ia menjelaskan, penyakit osteoartristis tidak bisa dihindari karena bagian dari proses penuaan tubuh. Namun, pada orang-orang yang kegemukan, osteoartritis lebih cepat terkena dibandingkan mereka yang kurus maupun bertubuh ideal. Orang kurus pun bisa terkena osteoartritis bila memiliki kebiasaan tidak sehat seperti olahraga berlebihan, terlalu lama berdiri, jongkok atau duduk.



"Sebenarnya orang gemuk dan orang kurus memiliki risiko penyakitnya sendiri. Pada orang gemuk cenderung terkena osteoartritis, sedangkan orang kurus terkena osteoporosis atau patah tulang. Karena itu, usahakan agar berat badan ideal agar terhindar dari penyakit osteoporosis atau osteoartritis," ujarnya.



Akibat penggunaan sendi yang berlebihan sewaktu muda, lanjut Presiden RAA (Rheumatism Association of Asean), kelenturannya menjadi berkurang. Sehingga sendi menjadi "berkarat" saat ia memasuki usia lanjut. "Akibatnya sendi menjadi terasa sangat nyeri saat digerakan, karena "pelumas" yang ada sudah berkurang akibat pemakaian yang berlebihan," ujarnya.
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling sering didapatkan dan penyebab terpenting dari nyeri dan ketidakmampuan pada lansia (lanjut usia). Osteoartritis itu paling banyak terjadi pada tulang belakang, lutut, tangan dan kaki.



"Gejala klinik dari osteoartritis meliputi nyeri sendi, kaku sendi, bengkak sendi, kelemahan dan disabilitas. Osteoartritis dimulai dengan kerusakan pada tulang rawan sendi yang berakhir dengan kerusakan ke seluruh sendi. Lebih dari 80 persen penderita osteoartritis mengalami keterbatasan gerak," katanya.



Dipaparkan, prevalensi penyakit osteoartritis mencapai 10 persen dari jumlah pendduk yang berusia 60 tahun. Di Amerika, osteoartritis menyerang 12,1 persen penduduk usia 25-75 tahun dengan kecacatan pada lutut, panggul dan tangan. Sedangkan di Inggris, 25 persen populasi penduduk usia 55 tahun ke atas menderita osteoartritis di lutut.



"Dampak ekonomi, psikologi dan sosial dari osteoartritis sangat besar, tidak hanya untuk penderita tetapi juga keluarga dan lingkungannya. Diperkirakan biaya nasional untuk semua artritis sebesar 1 persen dari GNP. Di Australia, biaya medik yang dikeluarkan mencapai 2.700/orang/tahun," katanya.



Di Indonesia, menurut dr Harry Isbagio, osteoartritis merupakan penyakit rematik yang paling banyak ditemui. Di Kabupaten Malang dan Kotamadya Malang ditemukan prevalensi sebesar 10 persen dan 13,5 persen. Sedangkan di Poliklinik Subbagian Reumatologi FKUI/RSCM ditemukan pada 43,82 persen dari seluruh penderita baru penyakit rematik yang berobat selama kurun waktu 1991-1994.
Menurut pria kelahiran Magelang 24 Desember 1948 itu hingga kini belum ada obat yang secara pasti menghilangkan penyakit osteoartritis. Pengobatan yang dilakukan selama ini hanya untuk menghilangkan rasa nyerinya saja.
Ketika ditanyakan soal pengobatan alternatif yang kabarnya bisa menghancurkan "kapur" tersebut, dokter ahli rematik itu segera membantah bahwa pengapuran tidak bisa diobati atau dicairkan sebagaimana dikatakan para penyembuh alternatif.
"Kata pengapuran di sini jangan diartikan secara harafiah telah terjadi pengendapan. Pengapuran ini istilah saja karena sebenarnya di sendi itu justru mengalami penipisan tulang sehingga sendi kehilangan daya lenturnya. Karena itu saat bergerak, sendi terasa. Suntikan itu mungkin untuk menghilangkan rasa nyeri, tidak untuk mencairkan terjadinya pengapuran itu," ucapnya.
Ditanyakan teknologi terbaru untuk mengobati osteoartritis, dr Harry Isbagio mengatakan, teknologi terkini pada obat-obatan yang bisa mengatasi rasa nyeri dengan cepat tanpa efek samping. Selain itu, pasien diminta untuk diet agar berat badannya tidak menekan rasa nyeri, serta diminta untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berlebihan. (Tri Wahyuni)

Langsung aja setahu saya pengapuran tulang disebabkan oleh kekurangan kalsiumyang sangat berlebih. Kebutuhan manusia akan kalsium rata-rata 1000mg/ harisedangkan orang indonesia telah di survey mereka yang makan 4 sehat 5 sempurnahanya bisa mensuplay 256mg/ hari. Padahal jumlah kalsium di darah tidak bolehkurang, shg darah ambil kalsium dari tulang, berlangsung hingga sekian tahun.Jika tulang akhirnya jg kekurangan tulang akan ambil kembali dr darah namunsayangnya konsentrasi kalsium di darah cair sehingga tidak cocok di tulangakhirnya muncullah namanya pengapuran.

Saran saya perbanyak minum kalsium, tapi hati2 memilih kalsium di pasaran karenakalsium dari bahan kimia(anorganik), tubuh hanya bisa menyerap 30%. 70% sisanyabisa menyebabkan batu ginjal atau endapan di pembuluh darah. Coba kalsium dari T(Produk olahan dari tulang sapi buatan Tiongkok) yang oleh kawan-kawan dr ITBtelah dibuktikan penyerapan oleh tubuh bisa sampai 96,5%. Badan dunia,WHO, jugamengakui hingga saat ini kalsium T adalah kalsium yg boleh dikatan cukup baikyang pernah ada, disamping produk lainnya yg diambil atau diolah dari produklautMasalah berapa lama saya kira itu tergantung seberapa parah pengapuran yang dialami ayah Anda tapi saya sarankan pemakaian 1 sampai 2 bulan. Karena saya pikirpengapuran yang disebabkan oleh kekurangan kalsium selama beberapa tahun tidakmudah sembuh hanya dgn beberapa hari.

Pencegahannya sudah barang tentu jangan biarkan tubuh Anda kekurangan kalsium.
Pengapuran pada tulang belakang atau yang disebut spondilosis adalah kelainan yang disebabkan oleh penurunan fungsi tubuh akibat pertambahan usia ( proses degenerasi ). Hal ini akan menyebabkan fungsi tubuh akibat pertambahan ( proses degenerasi ). Hal ini akan menyebabkan fungsi dan struktur tulang belakang menjadi tidak normal. Sebenarnya istilah pengapuran tidak seratus persen benar. Karena yang terjadi adalah proses perusakan pada sendi dan tulang rawan, tumbunya osteofit ( seperti tonjolan-tonjolan kecil pada tulang ), dan bukan berarti terjadinya penumpukan kapur pada tulang.

Walaupun penyebab utamanya adalah usia, tetapi lokasi dan tingkat keparahan berbeda pada masing-masing individu. Proses degenerasi ini dapat terjadi di tulang belakang bagian leher, dada belakang atau pinggang. Beberapa faktor risiko lainnya, antara lain : riwayat trauma berulang ( seperti membawa beban berat, angkat besi, pesenam ); adanya faktor keturunan ; merokok dan kelainan bawaan pada tulang belakang.

Tindakan pencegahan :
Olahraga yang teratur dengan jumlah dan intensitasnya harus cukup, jangan berlebihan. Bagi yang mempunyai riwayat keturunan, dianjurkan berenang, hindari loncat-loncat, tidak mengangkat beban berat, hindari membungkuk saat mengambil benda di lantai.
Berdiet dengan cara menghindari makanan-makanan banyak lemak, asam urat. Usahakan tetap menjaga berat badan ideal.
Hidup dalam lingkungan yang sehat dengan udara yang bersih dan menghindari polusi yang berlebihan.
Hidup teratur, berteman atau mengatasi stress dengan baik

Bagi yang menderita pengapuran pada tulang belakang :
Hindari membungkuk atau memutar tulang belakang
Biasakan duduk dalam posisi tegak dan tidak membungkuk
Pakailah sepatu yang nyaman
Kurangi makanan yang berkalori tinggi dan berlemak
Mengkonsumsi sayur dan buah karena banyak mengandung vitamin, mineral dan antioksidan.

Olahraga yang dianjurkan adalah yang latihan nguatkan otot-otot penyangga tubuh, tanpa menggerakkan tulang dan sendi. Gerakan ini dapat dilakukakn di dalam air, seperti mengencangkan otot kaki dan perut dalam air. Gerakan yang dilakukan didalam air akan membantu melindungi sendi-sendi dan juga mempermudah gerakan-gerakan yang banyak
Bagaimana penanganannya ?
Ketika asal mula penyebabnya tdk dikenal, pengapuran tulang tdk dpt disembuhkan. Ini bukan berarti pengobatan yg baik tdk berguna. Pengobatan pengapuran harus disesuaikan dgn gejala-gejala dan kebutuhan si pasien.



Dasar perawatan/ pengobatan/penanganan terhadap pengapuran :
Pertahankan fungsi persendian tubuh
Terapi fisik
Obat-obatan
Alat-alat bantu
Diadakan operasi bedah
Pengobatan alternatif



Mempertahankan fungsi persendian



Disarankan bagi para penderita pengapuran tulang agar tdk membawa beban yang berat, membawa beban yg tdk perlu. Pengapuran tulang tdk terbatas pada persendian saja, ia dapat mempengaruhi juga otot-otot dan daging yang mendukung mobilitas persendian. Semua itu dpt melemah. Beban dapat membuat kaku dan rasa sakit. Aktifitas yg menimbukan rasa sakit akan melemahkan fungsi otot dan meningkatkan rasa sakit. Berlatih menempatkan persendian pd tempatnya semula akan membantu, misalnya dgn aktifitas fisik ringan atau olah raga spt renang, sepeda,dll.



Terapi fisik



Sesuatu yg hangat, spt air hangat, udara panas, handuk hanngat membantu melemaskan otot yg tegang dan mringankan rasa sakit. Jika ada pembekakan merah besar di persendian handuk dingin dan air dingin dpt menghilangkan bengkak merah dan meringankan sakit.
Pijat khusus oleh ahlinya di persendian dapat membantu melemaskan otot yg kaku, memperbaiki fungsi persendian dan meringankan rasa sakit.


Obat-obatan
Tidak ada obat yg dpt menghilangkan pengapuran. Obat-obatan hanyalah berfungsi menghilangkan rasa sakit dan kaku, dan menghilangkan bengkak merah.. Antalgic dan paracetamol (sbg cnth Tylenol�, Acetalgine�, Dafalgan�, sbg.) dapat meringankan rasa sakit scr temporal dan persendian pun dpt berfungsi lbh efisien.



Alat bantu
Utk bbrp pasien alat bantu dpt digunakan berdasarkan kbutuhan mrk, spt : teken/ tongkat. Ini dpt meringankan kerja persnedian shigga rasa sakit pun tdk ada dan membantu berjalan.
Bagaimana hidup dgn penyakit pengapuran tulang ?
Penyakit pengapuran tulang dpt membawa perubahan dlm kehidpan Anda. Sbg cnth Anda tdk dpt lg melakukan aktivitas spt dahulu kala, Anda akan mengalami rasa sakit scr periodik, Anda tdk dpt lagi duduk terlalu lama, tdr Anda akan terganggu oleh rasa sakit. Anda hrs dpt mengatur selang seling saat beraktifitas dan beristirahat dalam sehari. Anda mungkin kdng membutuhkan bantuan.



Tdk ada resep utk dipelajari hidup dgn pnykit pengapuran tulang. Setiap orng punya caranya sendiri menghdapi pnyakit itu dlm hdp. Segl emosi baru menyergapi anda, sbg cnth rasa marah, rasa tdk sanggup menghdapi kenyataan, perngtanyaan : mengapa saya ? Temukan keseimbangan diri, karena bnyk orng yg menderita penyakit rematik dan menjadi akut spt anda, terjdlah pengapuran. Mereka dpt hidup spt biasa, dpt melakukan aktifitas hanya perlu selang seling antr aktifitas dan istirahat dan hati-hati dgn persendian. Sebagian besar orng lansia mengalami ini, hanya tingkatannya saja yg beda. Jika anda sewaktu muda tdk bnyk minum susu, bnyk anak yg notabene setiap anak akan mengambil kalsium dr tubuh anda jika anda tdk cukup suplai minum susu sewaktu hamil, usia lebih dr 50 tahun, sering membawa beban berat, sdh menopouse sdh sewajarnya kalau Anda menderita EO ini atau pengapuran.
Apa usaha yg dpt dilakukan oleh diri kita sendiri ?
Dalam kehidupan setiap hari, ada bnyk hal yg dpt anda lakukan utk meringankan rasa sakit :sbg cnth renang, jalan kaki, bersepeda,dll. Berolah raga setiap hari utk melemaskan persendian yg kaku dan sakit, tanpa membebaninya, artinya anda jgn bertumpu pd persendian. Melemaskan persendian yg sakit memungkinkan mengurangi rasa sakit. Olah raga ini dpt jg membantu anda mengenali persendian mn yg sakit shgg tahu bagaimana merawatnya.
Olah raga dpt jg dilakukan scr berkelompok. Di bawah air panas, sendiri, atau dibawah arahan sorng ahli. Di grup Anda dpt bersosialisasi dan dpt mnrptkan informasi perawatan terhadap rematik.
Hindari beban di atas persendian, ini hanya akan meningkatkan rasa sakit. Rasa sakit merupakan tanda persendian terlalu berat membawa beban..
Hindari membawa benda berat.
Pakailah sepatu ataus andal yg nyaman, yg menopang kaki dan tdk ketat..
Ubahlah secara teratur posisi tubuh anda. Hindari terlalu lama di satu posisi tertentu, spt duduk, berdiri atau ketika sdg membawa sesuatu, atau ketika melakukan perjalanan jauh dgn bus atau kereta..
Saat beristirahat, letakkan persendian di posisi yg nyaman : dengkul dan pinggang misalnya.
Jika pengkapuran pd jari, hindari gerakan memutar jari.
Menggunakan alat spt tongkat dpt membantu.
Pengapuran tulang bukan penyakit yg mortel atau mematikan, hanya Anda perlu hidup bertahun-tahun dgn rasa sakit. Pengapuran merupakan penyakit rematik akut yg sering kita temui pd orng lansia.


Jadi......sedia payunglah sebelum hujan. Mencegah lebh baik karena ada bbrp penyakit kalau sdh terkena tdk akan bs sembuh. Adanya yah hanya meredakan saja....

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online