> From: "Harlan C. Jaya" > > Subject: FW: FATWA ULAMA NU JOMBANG > Date: Fri, 15 Sep 2006 09:24:35 +0700 > > FATWA ULAMA JOMBANG > DALAM BERBAGAI IBADAH/AMALAN > > > BEBERAPA FATWA ULAMA NU JOMBANG > Bismillahirrohmanirrohim > Kami Ulama dari Nahdatul Ulama Jombang, Jawa Timur > setelah bermusyawarah dalam masalah peribadatan umat > Islam yang selama ini dianggap Ibadah, amalan YANG > TIDAK SESUAI dengan syariat Islam, setelah mengkaji > ulang beberapa kali dan mengkaji hadits-hadits, > pendapat para imam, telah mengambil keputusan untuk > menghimbau, sekali lagi sifatnya menghimbau kepada > kaum muslimin di seluruh Indonesia khususnya kaum > Nahdiyin agar merubah secara bertahap amalan yang > selama ini kurang sesuai dengan syariat Islam, agar > mengikuti fatwa kami sebagai berikut : > > DALAM SHOLAT > 1. Agar meninggalkan kebiasaan membaca "Usholli..." > dengan suara keras, karena niat itu pekerjaan hati > cukup dalam hati saja. > 2. Ba'da sholat, imam tidak perlu membaca wirid, > Zikir, dengan bersuara, cukup dalam hati dan imam > ba'da sholat tidak perlu memimpin DO'A BERSAMA > dengan jama'ah. Imam dan jama'ah berdo'alah > sendiri-sendiri dalam hati. > 3. Jama'ah ba'da sholat tidak perlu mencium tangan > imam, cukup bersalaman saja ( Catatan : bersalaman > setelah sholat pun harus sedikit demi sedikit > ditinggalkan karena tidak ada dalilnya, kaum > muslimin seharusnya mengamalkan sunnah dengan > mengucapkan salam dan bersalaman sesama muslim pada > saat bertemu satu dengan yang lainnya ) > 4. Dalam sholat subuh imam tidak perlu membaca > do'a Qunut, kecuali kalau ada sesuatu yang berbahaya > terhadap kehidupan Umat Islam secara keseluruhan. > 5. Do'a Qunut boleh dibaca setiap sholat bila ada > keperluan yang bersifat darurat tidak hanya dalam > sholat subuh. > 6. Sholat Rawatib/Sholat Sunnat Qobliah/Ba'diah > adalah sebagai berikut Qobla Subuh, Qobla dan Ba'da > Dzuhur, Ashar tidak ada rawatib, Ba'da Magribh dan > Ba'da Isya. > > DALAM SHOLAT JUM'AT > 1. Sebelum khotib naik mimbar tidak ada Adzan dan > tidak ada qobla' jum'at. > 2. Ketika khotib duduk diantara dua khutbah tidak > ada bacaan sholawat. > 3. Ba'ada sholat jum'at imam tidak mempunyai > kewajiban untuk memimpin do'a untuk makmum dengan > suara kuat. Silahkan imam dan jama'ah berdzikir, > wirid dan do'a masing-masing. > 4. Dalam sholat jum'at tongkat yang selama ini > dipakai khotib bukan merupakan saran ibadah. Hanya > kebiasaan dari khalifah Utsman, sekarang dapat > ditinggalkan. > 5. sebelum khotib naik mimbar tidak perlu > pengantar dan tidak perlu membaca hadits Muhammad > SAW tentang jangan berkata-kata ketika khotib sedang > khutbah, tapi sampaikanlah bersamaan dengan laporan > petugas masjid tentang laporan keuangan. Petugas > khotib dan imam hal ini sebagai perangkat laporan > administrasi masjid, bukan proses ibadah sholat > jum'at. > > DALAM SHOLAT TARAWIH/WITIR/TAHAJUD > 1. Dalam bulan ramadhan diwajibkan shaum dan > dimalam hari disunnatkan sholat tarawih, witir. Yang > selama ini masih ada yang berbeda pendapat karena > itu perlu diketahui himbauan ini. > 2. Sholat Tarawih dilakukan Nabi Muhammad SAW > sebanyak 8 raka'at dan 3 raka'at witir. Dapat > dilakukan dengan cara 4-4-3. > 3. Tidak disunnatkan membaca do'a bersama-sama > antara raka'at. > 4. Tidak dibenarkan antar jama'ah membaca sholawat > nabi bersahut-sahutan. > 5. Sebelum Ramadhan tidak perlu sholat Tasbih, > Sholat Nisfu Sya'ban, sedekah ruah. Karena hadits > tentang kedua sholat tersebut dho'if, lemah dan > berbau pada hadits maudhu (palsu). Karena terputus > perawinya dan sholat ini tidak pernah dilakukan oleh > Nabi Muhammad SAW juga 4 sahabat. > 6. Pada sholat witir dibulan Ramadhan tidak perlu > ada Qunut ( Catatan : adapun qunut witir merupakan > sunnah yang tidak dibatasi kapan hari mulainya pada > bulan Ramadhan. Qunut witir dilakukan sebelum ruku ) > . > > DALAM UPACARA TA'ZIAH > 1. Keluarga yang mendapat musibah kematian, wajib > bagi umat Islam untuk ta'ziah, selama tiga hari > berturut-turut. > 2. Kebiasaan selama ini yang melakukan hari ke-7, > hari ke-40, hari ke-100 supaya ditinggalkan. Karena > ini tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW dan > tidak ada tuntunannya. Upacara itu berasal dari > ajaran agama Hindu dan Budha, menjadi upacara > drikerajaan Hiyang dari daratan Tiongkok yang dibawa > oleh orang Hindu ke tanah Melayu tempo dulu. > 3. Dalam ta'ziah usahakan tidak ada makan-makan, > cukup air putih sekedar obat dahaga. > 4. Acara dalam ta'ziah, baca surat al-Baqoroh ayat > 152 sampai 160, kemudian adakan tabligh yang > mengandung isi kesabaran dalam menerima musibah, > tutup dengan do'a untuk sang almarhum, tinggalkan > kebiasaan baca surat Yasin bersama-sama, tahlil dan > kirim Fadhilah. Semua itu ternyata hukumnya bid'ah. > > DALAM UPACARA PENGUBURAN > 1. Tinggalkan kebiasaan dalam sholat jenazah > dengan mengajak jama'ah untuk mengucapkan kalimat > bahwa "jenazah ini orang baik, khoir, khoir". Hal > ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan > tidak ada Hadits sebagai pembimbing. > 2. Tinggalkan kebiasaan ketika mengangkat jenazah > turun naik tiga kali sambil dibacakan surat > Alfatihah. > 3. Tinggalkan kebiasaan selama ini adanya > bimbingan kepada mayat yang sudah dalam kubur yang > disebut dengan TALQIN. > 4. Tinggalkan kebiasaan membangun kuburan dengan > bangunan mewah. > 5. Tinggalkan kebiasaan selama ini membaca kitab > suci al-Qur'an (Surat Yasin) diatas kuburan, kalau > ziarah kekuburan bersihkan kemudian berdo'a. > > Demikianlah beberapa Fatwa yang kami simpulkan, > karena masalah yang kami kemukakan diatas, sangat > banyak dipertanyakan dari berbagai dan terutama dari > keluarga besar Nahdiyin. Fatwa ini datang dari > berbagai Ulama NU yang berkumpul di Jombang dalam > suatu pengajian, sehingga oleh KH Mustafa Djalil > dikumpulkan beberapa Ulama untuk membahas berbagai > masalah sehari-hari yang menjadi selang sengketa > dikalangan umat Islam, khusunya kalangan Nahdiyin, > untuk menjadi pegangan sehingga dapat diadakan bahan > pertimbangan dan jangan melakukan perubahan dengan > cara yang kurang bijaksana, khawatir akan > menimbulkan gejolak. Lakukan sosialisasi Fatwa ini > dengan diskusi dengan jiwa kebersamaan untuk menuju > kepada ibadah dan peramalan yang benar menurut > syariat Islam. Kepada saudara-saudara yang menerima > Fatwa ini, agar memperbanyak Fatwa ini dan > disampaikan secara beranting ke sumua umat Islam > agar segera tersosialisasi dengan cepat. > > Semoga Allah SWT menuntun kita kejalan yang lurus > > Jombang, 1 Ramadhan 1423 H > 1. KH. Mustafa Djalil > 2. KH. Abdullah Siddiq > 3. KH Mahfudz Siddiq > 4. KH Abdullah Hasyim > 5. KH Hasyim Basdan > 6. KH A. Ridwan Hambal > 7. KH Faturachman Sujono > 8. KH Cholil Anshor > 9. KH Tantowi Djauhari > > Notulis pertemuan > === message truncated ===
Rabu, 26 Januari 2011
FATWA ULAMA NU JOMBANG
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Post a Comment