Rabu, 26 Januari 2011

FATWA ULAMA NU JOMBANG

> From: "Harlan C. Jaya"
> 
> Subject: FW: FATWA ULAMA NU JOMBANG
> Date: Fri, 15 Sep 2006 09:24:35 +0700
> 
> FATWA ULAMA JOMBANG
> DALAM BERBAGAI IBADAH/AMALAN 
> 
> 
> BEBERAPA FATWA ULAMA NU JOMBANG
> Bismillahirrohmanirrohim
> Kami Ulama dari Nahdatul Ulama Jombang, Jawa Timur
> setelah bermusyawarah dalam masalah peribadatan umat
> Islam yang selama ini dianggap Ibadah, amalan YANG
> TIDAK SESUAI dengan syariat Islam, setelah mengkaji
> ulang beberapa kali dan mengkaji hadits-hadits,
> pendapat para imam, telah mengambil keputusan untuk
> menghimbau, sekali lagi sifatnya menghimbau kepada
> kaum muslimin di seluruh Indonesia khususnya kaum
> Nahdiyin agar merubah secara bertahap amalan yang
> selama ini kurang sesuai dengan syariat Islam, agar
> mengikuti fatwa kami sebagai berikut :
> 
> DALAM SHOLAT
> 1. Agar meninggalkan kebiasaan membaca "Usholli..."
> dengan suara keras, karena niat itu pekerjaan hati
> cukup dalam hati saja.
> 2. Ba'da sholat, imam tidak perlu membaca wirid,
> Zikir, dengan bersuara, cukup dalam hati dan imam
> ba'da sholat tidak perlu memimpin DO'A BERSAMA
> dengan jama'ah. Imam dan jama'ah berdo'alah
> sendiri-sendiri dalam hati.
> 3. Jama'ah ba'da sholat tidak perlu mencium tangan
> imam, cukup bersalaman saja ( Catatan : bersalaman
> setelah sholat pun harus sedikit demi sedikit
> ditinggalkan karena tidak ada dalilnya, kaum
> muslimin seharusnya mengamalkan sunnah dengan 
> mengucapkan salam dan bersalaman sesama muslim pada
> saat bertemu satu dengan yang lainnya ) 
> 4. Dalam sholat subuh imam tidak perlu membaca
> do'a Qunut, kecuali kalau ada sesuatu yang berbahaya
> terhadap kehidupan Umat Islam secara keseluruhan.
> 5. Do'a Qunut boleh dibaca setiap sholat bila ada
> keperluan yang bersifat darurat tidak hanya dalam
> sholat subuh.
> 6. Sholat Rawatib/Sholat Sunnat Qobliah/Ba'diah
> adalah sebagai berikut Qobla Subuh, Qobla dan Ba'da
> Dzuhur, Ashar tidak ada rawatib, Ba'da Magribh dan
> Ba'da Isya.
> 
> DALAM SHOLAT JUM'AT
> 1. Sebelum khotib naik mimbar tidak ada Adzan dan
> tidak ada qobla' jum'at.
> 2. Ketika khotib duduk diantara dua khutbah tidak
> ada bacaan sholawat.
> 3. Ba'ada sholat jum'at imam tidak mempunyai
> kewajiban untuk memimpin do'a untuk makmum dengan
> suara kuat. Silahkan imam dan jama'ah berdzikir,
> wirid dan do'a masing-masing.
> 4. Dalam sholat jum'at tongkat yang selama ini
> dipakai khotib bukan merupakan saran ibadah. Hanya
> kebiasaan dari khalifah Utsman, sekarang dapat
> ditinggalkan.
> 5. sebelum khotib naik mimbar tidak perlu
> pengantar dan tidak perlu membaca hadits Muhammad
> SAW tentang jangan berkata-kata ketika khotib sedang
> khutbah, tapi sampaikanlah bersamaan dengan laporan
> petugas masjid tentang laporan keuangan. Petugas
> khotib dan imam hal ini sebagai perangkat laporan
> administrasi masjid, bukan proses ibadah sholat
> jum'at.
> 
> DALAM SHOLAT TARAWIH/WITIR/TAHAJUD
> 1. Dalam bulan ramadhan diwajibkan shaum dan
> dimalam hari disunnatkan sholat tarawih, witir. Yang
> selama ini masih ada yang berbeda pendapat karena
> itu perlu diketahui himbauan ini.
> 2. Sholat Tarawih dilakukan Nabi Muhammad SAW
> sebanyak 8 raka'at dan 3 raka'at witir. Dapat
> dilakukan dengan cara 4-4-3.
> 3. Tidak disunnatkan membaca do'a bersama-sama
> antara raka'at.
> 4. Tidak dibenarkan antar jama'ah membaca sholawat
> nabi bersahut-sahutan.
> 5. Sebelum Ramadhan tidak perlu sholat Tasbih,
> Sholat Nisfu Sya'ban, sedekah ruah. Karena hadits
> tentang kedua sholat tersebut dho'if, lemah dan
> berbau pada hadits maudhu (palsu). Karena terputus
> perawinya dan sholat ini tidak pernah dilakukan oleh
> Nabi Muhammad SAW juga 4 sahabat.
> 6. Pada sholat witir dibulan Ramadhan tidak perlu
> ada Qunut ( Catatan : adapun qunut witir merupakan
> sunnah yang tidak dibatasi kapan hari mulainya pada
> bulan Ramadhan. Qunut witir dilakukan sebelum ruku )
> .
> 
> DALAM UPACARA TA'ZIAH
> 1. Keluarga yang mendapat musibah kematian, wajib
> bagi umat Islam untuk ta'ziah, selama tiga hari
> berturut-turut.
> 2. Kebiasaan selama ini yang melakukan hari ke-7,
> hari ke-40, hari ke-100 supaya ditinggalkan. Karena
> ini tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW dan
> tidak ada tuntunannya. Upacara itu berasal dari
> ajaran agama Hindu dan Budha, menjadi upacara
> drikerajaan Hiyang dari daratan Tiongkok yang dibawa
> oleh orang Hindu ke tanah Melayu tempo dulu.
> 3. Dalam ta'ziah usahakan tidak ada makan-makan,
> cukup air putih sekedar obat dahaga.
> 4. Acara dalam ta'ziah, baca surat al-Baqoroh ayat
> 152 sampai 160, kemudian adakan tabligh yang
> mengandung isi kesabaran dalam menerima musibah,
> tutup dengan do'a untuk sang almarhum, tinggalkan
> kebiasaan baca surat Yasin bersama-sama, tahlil dan
> kirim Fadhilah. Semua itu ternyata hukumnya bid'ah.
> 
> DALAM UPACARA PENGUBURAN
> 1. Tinggalkan kebiasaan dalam sholat jenazah
> dengan mengajak jama'ah untuk mengucapkan kalimat
> bahwa "jenazah ini orang baik, khoir, khoir". Hal
> ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan
> tidak ada Hadits sebagai pembimbing.
> 2. Tinggalkan kebiasaan ketika mengangkat jenazah
> turun naik tiga kali sambil dibacakan surat
> Alfatihah.
> 3. Tinggalkan kebiasaan selama ini adanya
> bimbingan kepada mayat yang sudah dalam kubur yang
> disebut dengan TALQIN.
> 4. Tinggalkan kebiasaan membangun kuburan dengan
> bangunan mewah.
> 5. Tinggalkan kebiasaan selama ini membaca kitab
> suci al-Qur'an (Surat Yasin) diatas kuburan, kalau
> ziarah kekuburan bersihkan kemudian berdo'a.
> 
> Demikianlah beberapa Fatwa yang kami simpulkan,
> karena masalah yang kami kemukakan diatas, sangat
> banyak dipertanyakan dari berbagai dan terutama dari
> keluarga besar Nahdiyin. Fatwa ini datang dari
> berbagai Ulama NU yang berkumpul di Jombang dalam
> suatu pengajian, sehingga oleh KH Mustafa Djalil
> dikumpulkan beberapa Ulama untuk membahas berbagai
> masalah sehari-hari yang menjadi selang sengketa
> dikalangan umat Islam, khusunya kalangan Nahdiyin,
> untuk menjadi pegangan sehingga dapat diadakan bahan
> pertimbangan dan jangan melakukan perubahan dengan
> cara yang kurang bijaksana, khawatir akan
> menimbulkan gejolak. Lakukan sosialisasi Fatwa ini
> dengan diskusi dengan jiwa kebersamaan untuk menuju
> kepada ibadah dan peramalan yang benar menurut
> syariat Islam. Kepada saudara-saudara yang menerima
> Fatwa ini, agar memperbanyak Fatwa ini dan
> disampaikan secara beranting ke sumua umat Islam
> agar segera tersosialisasi dengan cepat.
> 
> Semoga Allah SWT menuntun kita kejalan yang lurus
> 
> Jombang, 1 Ramadhan 1423 H
> 1. KH. Mustafa Djalil
> 2. KH. Abdullah Siddiq
> 3. KH Mahfudz Siddiq
> 4. KH Abdullah Hasyim
> 5. KH Hasyim Basdan
> 6. KH A. Ridwan Hambal
> 7. KH Faturachman Sujono
> 8. KH Cholil Anshor
> 9. KH Tantowi Djauhari
> 
> Notulis pertemuan
> 
=== message truncated ===

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online